Lima tokoh Sumatera Utara, Gus Irawan Pasaribu, Parlindungan Purba,
Gatot Pujo Nugroho, AY Nasution, dan Fadly Nurzal, merupakan tokoh
paling populer dan tokoh yang dapat membawa kemajuan masyarakat Sumut.
Kelima tokoh tersebut dianggap paling aspiratif dan berintegritas saat
ini.
Hal itu disampaikan Direktur Pusat Kajian Strategis Garis
Hijau (PusKatGarHi), Nuzirwan Lubis, didampingi Agus Marwan, Deputy
Direktur Bidang Litbang, dan Aswan Jaya, Deputy Direktur Bidang Kajian
Politik kepada wartawan, di Medan, tadi malam. “Hasil survei yang kami
lakukan, Gus Irawan menduduki peringkat pertama dengan 18,3 persen,
diikuti Parlindungan Purba 16,2 persen, Gatot Pujo Nugroho 13,2 persen,
AY Nasution 12,6 persen, Fadly Nurzal 9,7 persen, Abdillah 7,4 persen,
Rahmat Shah 6,6 persen, RE Nainggolan 5,2 persen, T Eri Nuradi 3,7
persen, Chairuman Harahap 3,1 persen, T Milwan 2,4 persen, dan Sofyan
Tan 1,6 persen,” kata Nuzirwan.
Pusat
Kajian Strategis Garis Hijau telah melakukan penelitian lapangan pada
bulan Januari 2012 di 8 kab/kota di Sumut, yang meliputi Medan,
Langkat, Deli Serdang, Tanahkaro, Serdang Bedagai, Simalungun, Tapanuli
Utara, dan Mandailingnatal.
Survei “Mencari Sosok Tokoh yang
Aspiratif dan Berintegritas” ini melibatkan seribu responden, dengan
metode stratified random sampling untuk penarikan sampelnya.
Menurut
Agus Marwan, survei ini dimaksudkan memberikan lebih banyak pilihan
bagi parpol untuk mengajukan calonnya. Selain itu masyarakat juga
memiliki rujukan yang lebih lengkap dalam melihat sosok-sosok yang akan
memimpin Sumut ke depan.
Nuzriwan juga mengungkapkan, jika
ditelaah dari pemberitaan media selama ini, sejumlah tokoh yang sering
muncul dalam rangka Pilgubsu mendatang antara lain Plt Gubsu Gatot Pujo
Nugroho, Dirut Bank Sumut Gus Irawan, Anggora DPR-RI Chairuman Harahap,
Bupati Sergei T Erry Nuradi, dan Pangkostrad AY Nasution.
Selain
tokoh-tokoh utama di atas muncul juga tokoh alternatif. Nama tokoh
alternatif yang muncul sesuai hasil survei adalah Ketua DPW PPP Fadly
Nurzal, anggota DPD Parlindungan Purba, mantan Sekdaprovsu RE
Nainggolan, anggota DPD Rahmat Shah, mantan Walikota Medan Abdillah. Di
antara tokoh alternatif di atas, Fadly Nurzal merupakan tokoh muda yang
dianggap memiliki integritas dan visi yang progresif untuk membangun
Sumut.
Lanjut Nuzirwan, dalam menentukan pilihan tokohnya,
responden sangat dipengaruhi beberapa alasan. Kesamaan latar belakang
seperti agama dan suku menempati alasan yang paling dominan yakni 56,9
persen, diikuti alasan sering tampil di media 17,4 persen, karena
program atau isu yang dilaksanakan sebesar 15,2 persen. Sedangkan
alasan lainnya dikarenakan kedekatan dengan masyarakat, kemampuan, dan
wibawanya.
Di samping alasan tersebut, survei juga memetakan isu
yang sering dikeluhkan masyarakat. Isu korupsi menempati isu yang paling
tinggi yakni 35,2 persen, isu pengangguran 22,3 persen, isu mahalnya
biaya pendidikan 16,3 persen, isu sembako mahal 13,7 persen, dan isu
mahalnya biaya kesehatan 12,5 persen.
Responden berharap,
siapapun kelima tokoh tersebut nantinya yang akan memimpin Sumut,
isu-isu yang dikeluhkan tersebut dapat diatasi. Sehingga ada harapan
untuk kemajuan masyarakat Sumut ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar